:::: MENU ::::

Sabtu, 29 Januari 2022


Bonggol pisang adalah bagian paling bawah yang menyatu dengan akar pohon pisang. Bonggol pisang ini ternyata bisa dijadikan pupuk kompos untuk menyuburkan tanaman.

Namun sayangnya, seringkali bonggol pisang hanya menjadi sampah yang membusuk ketika sudah masa panen buah pisang. Padahal dalam bonggol pisang terdapat banyak unsur hara bagi tanaman.

Kandungan hara didalam bonggol pisang paling banyak adalah unsur hara C, N, P dan K. Berdasarkan hasil penelitian perkebunan yang telah dilakukan, kompos bonggol pisang mengandung 14,89% C, 1,05% N, 0,04%P 2O5 dan 0,76% K2O.

Kandungan hara bonggol pisang tersebut berperan penting dalam pembentukan vegetatif bagian tanaman baik akar, batang, dan daun. Tanaman yang kekurangan unsur hara tersebut akan mengalami tanda-tanda daun kuning dan gugur. Dalam bonggol pisang juga terdapat kandungan yang dapat digunakan sebagai perangsang fotosintesis untuk pewarnaan daun dan membentuk persenyawaan organik serta merangsang mikroorganisme dalam tanah.

Untuk proses pembuatan kompos dari bonggol pisang ini tergolong mudah, dengan bahan serta alat yang dapat ditemui disekitar kita. Hanya membutuhkan kemauan dan tenaga untuk mengolahnya.

Bila ingin menghasilkan kompos dengan baik, bonggol pisang harus dicincang terlebih dahulu. Bonggol pisang memiliki struktur yang mudah dicincang atau dicacah menggunakan pisau.

Semakin kecil ukuran bonggol pisang, akan semakin mempercepat proses pengomposan. Selain itu, bagian yang dipotong lebih kecil akan memudahkan pencampuran dengan bahan kompos lainnya. Hasil cincangan atau cacahan tersebut kemudian dianginkan atau dijemur hingga kering.

Kualitas kompos bonggol pisang akan lebih baik bila dicampur dengan bahan lain sehingga memperkaya komponen kompos yang akan dihasilkan. Bahan yang dicampurkan tersebut tentu dengan melihat ketersediaan bahan lainnya.

Semua limbah pertanian bisa dimanfaatkan menjadi bahan tambahan capuran kompos bonggol pisang. Bahan-bahan tersebut seperti pupuk kandang, serbuk gergaji, dan arang sekam.

Jika kompos bonggol pisang dicampur dengan bahan lain, campuran tersebut harus merata lalu dimasukkan ke dalam bak pengomposan selama 1 sampi 1,5 bulan dengan pengadukan seminggu sekali. Secara sederhana, bak pengomposan bisa dibuat dengan memanfaatkan barang bekas atau lahan berbentuk lubang. Bak pengomposan selanjutnya ditutup dengan menggunakan penutup terpal plastik.

Setelah proses pengomposan berakhir, akan terlihat perubahan warna dan kontur dari percampuran bonggol pisang tadi. Setelah itu, kompos siap diaplikasikan pada tanaman.

Kompos dari bonggol pisang ini sangat bermanfaat dan harganya relatif terjangkau, bahkan dapat dibuat sendiri. Selain menyuburkan tanaman, kompos dari bonggol pisang ini juga dapat memperbaiki struktur tanah dan ramah lingkungan.

0 komentar:

Posting Komentar